BAB10
Manajemen sumber Informasi adalah
salah satu sumber utama dari perusahaan, dan ia dapat dikelola seperti halnya
sumber-sumber lain. Informasi adalah sumber konseptual yang mana menggambarkan
sumber-sumber fisik yang harus dikelola oleh manajer. Jika skala operasinya
terlalu besar untuk diobservasi, maka manajer dapat memonitor sumber-sumber
fisik dengan mengunakan informasi yang menggambarkan atau mewakili
sumber-sumber tersebut.
Kritik terhadap pandangan IRM ini
muncul. Alasannya adalah bahwa denga pandangan seperti itu, maka pengukuran
nilai informasi menjadi sulit. Dan adanya kenyataanbahwa informasi bersifat
konseptual bukan fisik.
PANDANGAN
YANG LUAS TERHADAP IRM
Mehdi Khosrowpour mengemukakan
kepada penulis buku ini, melalui surat pribadi, bahwa definisi IRM adalah,
“Konsep manajemen sumber informasi mengenal informasi sebagai sumber
oraganisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama
seperti sumber organisasional dominant yang lain, seperti orang, bajan,
keuangan, peralatan, dan manajemen. Lebih jauh lagi, IRM ini menghendaki adanya
manajemen komprehensif terhadap semua komponen teknologi pemrosesan informasi
maupun terhadap elemen manusia, agar keduanya dapat mengumpulkan, memproses,
menyebarkan, dan mengelola informasi, yang merupakan aset organisasional yang
utama. “Ia mengidentifikasi sumber informasi yang meliputi: informasi, hardware
pemrosesan, software pemrosesan, telekomunikasi, otomatisasi kantor, struktur
sistem informasi, para professional system, end-user, dan struktur manajemen.
Pandangan mengenai IRM dalam buku ini adalah sesuai dengan definisi dan dafar
sumber yang dikemukakan oleh Khosrowpour ini.
INFORMASI SEBAGAI SUMBER STRATEGIS
Kita telah mengetahui bahwa
perusahaan berada dalam lingkungan yang terdiri atas elemen-elemen, seperti
pelanggan, pemasok, pemerintah, dan pesaing. Pandangan ini dilukiskan pada
gambar 19.1. Perusahaan berusaha untuk menetapkan arus sumber fisik dan
informasi secara dua arah dengan semua elemen tersebut kecuali dengan pesaing.
Secara ideal, hanya arus informasi yang masuklah yang menghubungkan perusahaan
dengan pesaingnya.
Tujuan utama dari perusahaan
adalah untuk memelihara operasi yang menghasilkan keuntungan, sehingga ia dapat
terus memberikan produk dan pelayanan (barang dan jasa) yang dibutuhkan oleh
pelanggannya. Perusahaan harus menjalankan tujuannya tersebut dalam kendala
yang diakibatkan oleh lingkungan.walaupun semua elemen dapat mengakibatkan
terjadinya kendala, namun yang paling kelihatan adalah yang datangnya dari
pesaing. Pesaing secara aktif berusaha untuk menyaingi keberhasilan perusahaan
tersebut.
Informasi merupakan salah satu
sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif. Caranya : Dengan
memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa
meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.Arus
Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
1) Informasi yang menerangkan
kebutuhan produk
2) Informasi yang menerangkan
penggunaan produk
3) Informasi yang menerangkan
kepuasan produk
PERENCANAAN STARTEGIS UNTUK SUMBER
INFORMASI
Jika informasi akan digunakan
sebagai sumber untuk mendapatkan keuntungan kompetitif maka penggunaannya harus
direncanakan. Lebih dari itu perencanaan tersebut harus dilakukan oleh
eksekutif perusahaan dan harus bersifat jangka panjang. Aktifitas perencanaan
yang menidentifikasikan sumner-sumber informasi yang akan yang akan diperlukan
pada masa yang akan dating dan cara penggunaannya dinamakan SPIR (Strategic
Planning for Information Resources). Gagasan utama yang mendasari SPIR ini
adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan
rencananya untuk sumber-sumber informasinya. Sumber-sumber informasi harus
digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Berdasarkan survey selama tahun
delapan puluhan mengungkapkan bahwa SPIR adalah hal yang paling penting
kaitannya dengan penggunaan computer dalam bisnis. Namun demikian manajemen
belum menyadari akan pentingnya SPIR ini. Kesadaran tersebut berkembang secaara
bertahap. William R.King professor pada University of Pittsburgh menetapkan
tiga tahapan ini yaitu pra-perencanaan IS strategis, era SPIR awal dan era SPIR
modern.
Perencanaan strategic merupakan
perencanaan yang paling memerlukan perhatian. Karena memerlukan perkiraan yang
matang untuk dapat mencapai tujuan organisasi pada masa sekarang dan akan datang.
Gagasan utama dari SPIR adalah
adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan
sumber-sumber informasi. Sumber-sumber informasi harus digunakan untuk
pencapaian tujuan.
Perencanaan yang digunakan Top
Down :
Langkah pertama adalah menentukan
tujuan organisasi kemudian direncanakan aktifitas setiap unit perusahaan.
Pendekatan-pendekatan Top Down :
1. BSP IBM (Business System Planning)
Pendekatan studi total
Setiap manajer diinterview untuk
menentukan kebutuhan informasi, kemudian sistem diimplementasikan sesuai dengan
kebutuhan informasi.
2. CSF (Critical Success Factor)
Perencanaan sumber informasi
dengan mengidentifikasi kunci keberhasilan yang nenentukan keberhasilan dan
kegagalan
3. Transformasi susunan strategis
Misi, Tujuan, strategi dari
perusahaan merupakan dasar tujuan, batasan, strategi perencanaan sistem.
Proses pentransformasian dari
susunan strategi organisasi menjadi susunan strategi SIM dinamakan proses
perencanaan strategi SIM
MANAJEMEN DAN
STRATEGI END USER COMPUTING
Bila CIO mempunyai pengaruh,
sumber-sumber informasi perusahaan juga akan mengalami perubahan. Selama
beberapa tahun, trend operasi pelayanan informasi terpusat telah berubah
menjadi trend pendistribusian sumber-sumber komputerisasi keseluruh perusahaan,
terutama dalam bentuk mikrokomputer.
Sebagian besar dari peralatan yang
didistribusikan ini digunakan oleh pemakaian yang tidak mempunyai pemahaman
komputer secara khusus. Aplikasi-aplikasi dari pemakai ini terdiri atas
software tertulis yang telah dibuat oleh bagian unitpelayanan informasi atau
diperoleh dari sumber-sumber luar. Namun demikian, ada juga pemakai yang hanya
mengunakan komputer. Mereka ini juga mendisain dan mengimplementasikan
aplikasinya sendiri.
Sekarang perusahaan dihadapkan
pada tantangan untuk mengolah sumber-sumber informasi yang tersebar tersebut .
dalam bagian in, kita akan meneliti gejal-gejalanya dan mencari beberapa cara
yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar ia dapat mencapai tingkat kontrol
yang diharapkan.
JENIS END-USER
Salah satu study pertama mengenai
end-user dilakukan pada tahun 1993 oleh John Rockart dari MIT dan Lauren S.
Flannery, seorang mahasiswa jurusan MIT. Mereka menginterview 200 end-user
ditujuh perusahaan dan menidentifikasi enam jenis.
End-User Non-Pemrograman.
Pemakai
(user) ini hanya mempunyai pemahaman komputer yang sedikit atau mungkin tak
punya sama sekali, dan ia hanya menggunakan sofware yang telah dibuat oleh
orang lain. Ia berkomunikasi dengan hadware dengan bantuan menu dan mengandalkan
orang lain untuk memberikan bantuan teknis.