Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor:
036/MPBUMN/ 1988, PT INTI (Persero) dimasukkan ke dalam kelompok
Industri Strategis. Pada tanggal 17 Januari 1998 dikeluarkan sebuah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 12 tahun 1998 yang
menghilangkan peran departemen teknis dalam mengelola BUMN. Sebagai
tindak lanjutnya, pembinaan INTI beralih ke Kementrian Negara
Pendayagunaan BUMN. Pada tahun yang sama BPIS beralih status menjadi
sebuah holding company dengan nama PT Bahana Pakarya Industri
Strategis (Persero) atau PT BPIS dan sepuluh BUMN strategis di
bawahnya menjadi anak perusahaan. Kondisi ini berakhir pada tahun
2002, dimana PT BPIS dibubarkan pada bulan Maret 2002 sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor: 52 Tahun 2002. Selanjutnya pengelolaan
INTI beralih kembali ke Kementrian Negara Pendayagunaan BUMN.
Wednesday, April 3, 2019
Riwayat Singkat Perusahaan PT .INTI
Perusahaan didirikan sebagai evolusi dari kerja sama PN Telekomunikasi dan Siemen AG pada tahun 1966. Kerja sama ini berlanjut pada pembentukan Pabrik Telepon dan Telegraf (PTT) sebagai Bagian dari LPP Postel pada tahun 1968. Pada tahun 1974, bagian ini dipisahkan dari LPP Postel menjadi sebuah Perseroan Terbatas yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Pendirian Perusahaan ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 34 tahun 1974 tanggal 23 September 1974 tentang Penyetoran Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Industri Telekomunikasi dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No: Kep-1771/MK/IV/12/1974 tanggal 28 Desember 1974 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan. Anggaran Dasar Perusahaan dibuat oleh Akta Notaris Pengganti Warda Sungkar Alurmei, S.H., Nomor 322 tanggal 30 Desember 1974 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: Y.A.5/273/10 tanggal 1 Agustus 1975, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan AktaNotarisMuhammadHanafi,S.H.,Nomor:30tanggal 19 Juli 2012, dan telah mendapat persetujuan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-40994.A.H.01.02, Tahun 2012 tanggal 27 Juli 2012.
PROFIL PANTI ASUHAN ALFURQAN MUHAMMADIYAH PASAMAN
Perhatian
terhadap para anak yatim,miskin dan anak terlantar adalah sesuatu
keharusan yang mesti kita fokuskan. Yaitu anak yang harusnya
mendapatkan perhatian dari seseorang orang tua untuk dapat memperoleh
sebagaimana anak-anak
lain mendapatkannya. Untuk itu kita tidak terbatas pada rasa kasihan
dan perihatin saja, mereka tentunya sangat mengharapkan uluran tangan
untuk dapat bangkit dari ketertinggalannya. Bagaimanapun Pendidikan
adalah muara untuk menuju kecerdasan anak bangsa pada umumnya, dan
khususnya pada anak-anak Yatim/Piatu, Miskin dan anak-anak terlantar,
dalam upaya untuk menjadikan mereka maju dan berkembang dengan
dilandasi semangat iman dan taqwa
kepada Allah SWT dan taat beribadah serta mampu menguasai
ilmu pengetahuan sehingga mereka mampu meraih masa depan dan
cita-citanya. Anak-anak yang diasramakan berasal dari luar Nagari
Tanjung Baringin dalam
wilayah Kabupaten Pasaman.
STRUKTUR PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH PASAMAN
Ketua
: MAKMUR EFFENDI
Wakil
Ketua
: H.
MASSYAIFUL J SH
Sekretaris
: SAMSUL BAHRI Wakil
Sekretaris
:
Bendahara
: ABDUL AZIS
Pengembangan dan pelayanan
: H. Massyaiful J, SH
Kerjasama antar
lembaga
: Gamal Abdel Naser, S.Sos
Pendidikan dan pelatihan
: Yunirman, S.ST
Petugas Pelayanan
Panti
Bapak/Ibu
Asuh :
Olyvia Candra Dewi
Pekerja
Sosial :
Faisal
Pembimbing Rohani :
Habibullah Nasution, S.Ag. MA
Instruktur
:
SUPRIADI
Petugas Penunjang
Pembina/Pramu
Anak :
Petugas
Kebersihan :
Juru
Masak
: Irdayanti
Petugas
lain/Keamanan :
S
HUBUNGAN MANAJEMEN ORGANISASI DAN TATA KERJA
Hubungan
antara Organisasi, Manajemen, dan Tata Kerja
Hubungan
antara organisasi, manajemen, dan tata kerja adalah suatu proses
yang dilakukan manajeman untuk mencapai suatu tujuan dan untuk
mencapai tujuan tersebut di perlukan ada nya suatu organisasi dan
suatu tata kerja untuk mengatur jalan nya organisasi dengan baik agar
mendapatkan mendapatkan tujuan yang maksimal.
Hubungan
Timbal balik antara Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja
Hubungan
Manajemen dan Organisasi :
Manajemen
dan Organisasi memiliki hubungan yang erat, untuk mencapai suatu
tujuan maka dibutuhkan kerja team, ibaratkan di dalam suatu
oraganisasi kita membutuhkan kerja sama yang baik sehingga mendapat
kan hasil yang maksimal
Hubungan
Manajemen dan Tata Kerja :
Manajemen
dan Tata Kerja merupakan faktor utama dalam tercapai nya target,
seperti manajemen yang teroganisir dan tata kerja yang terencana
dengan baik akan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang
ditetapkan dan diharapkan.
Hubungan
Manajemen, Organisasi dan Tata Kerja :
Pada
bagian ini bagaimana caranya seorang manager memanajemen bawahannya
melalui beberapa proses perancaan, mempersiapkan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya.
Lalu sekarang pembagian tugas yang diberikan ke organisasi, untuk
mendapatkan hasil yang baik dengan cara bekerja sama, dan
perencanaan tata kerja harus mencapai tingkat efesien dan maksimal.
PENTINGNYA METODE DALAM KESELARASAN ORGANISASI
Menurut Fonvielle dan Carr (2001),
keselarasan merupakan upaya penting bagi keberhasilan organisasi.
Dengan “keselarasan”, organisasi memiliki kesepakatan antara
ketiga tingkat strategi (perusahaan, bisnis, dan fungsional) mengenai
tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Secara umum, keselarasan
organisasi adalah upaya membuat setiap orang dalam organisasi setuju
pada tujuan utama organisasi. Tindakan ini akan mengarahkan semua
bagian dan fungsi organisasi agar bekerja menuju tujuan dan sasaran
yang sama. Strategi bisnis harus dipahami dengan jelas di semua
tingkat organisasi. Ketika keselarasan kuat, perencanaan dan tim
eksekusi akan menghasilkan dorongan dan energi di berbagai tingkat
dalam organisasi sehingga efektivitas tim akan meningkat. Namun,
ketika keselarasan mismatch (lemah), orang tidak bisa fokus pada
tujuan utama. Oleh karena itu, tindakan menjadi kurang efektif.
Prinsip keselarasan menyatakan bahwa setiap aspek kegiatan organisasi
harus terintegrasi dan bergerak ke arah yang sama untuk mencapai
tujuan perusahaan. Contohnya kita membentuk sebuah oranganisasi
untuk mencapai sebuah goal , di dalam untuk mencapai sebuah goal kita
membutuhkan planning/rencana ,agar sebuah goal bisa tercapai dengan
sempurna .
Subscribe to:
Comments (Atom)
-
BAB10 Manajemen sumber Informasi adalah salah satu sumber utama dari perusahaan, dan ia dapat dikelola seperti halnya sumber-sumber lai...
-
Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi Sesuai dengan laju perkembangan teknologi informasi, sistem informasi manajemen masa kini pada ...
-
BAB 9 Implementasi sistem informasi berbasis komputer merupakan aktivitas yang berskala luas yang melibatkan orang dan fasilitas ya...

